"With Love to All Mother"

==Ngopi dr blog sebelah :D==
Ketika ibu saya berkunjung, ia
mengajak saya untuk berbelanja
bersamanya karena dia membutuhkan
sebuah gaun yang baru. Saya
sebenarnya
tidak suka pergi berbelanja bersama
dengan orang lain, dan saya bukanlah
orang yang sabar, tetapi walaupun
demikian kami berangkat juga ke pusat
perbelanjaan tersebut. Kami
mengunjungi setiap toko yang
menyediakan gaun wanita, dan ibu saya
mencoba gaun demi gaun dan
mengembalikan semuanya. Seiring hari
yang berlalu, saya mulai lelah dan ibu
saya mulai frustasi. Akhirnya pada
toko terakhir yang kami kunjungi, ibu
saya mencoba satu stel gaun biru yang
cantik terdiri dari tiga helai. Pada
blusnya terdapat sejenis tali di
bagian tepi lehernya, dan karena
ketidaksabaran saya, maka untuk kali
ini saya ikut masuk dan berdiri
bersama ibu saya dalam ruang ganti
pakaian, saya melihat bagaimana ia
mencoba pakaian tersebut, dan dengan
susah mencoba untuk mengikat talinya.

Ternyata tangan-tangannya sudah mulai
dilumpuhkan oleh penyakit radang
sendi dan sebab itu dia tidak dapat
melakukannya, seketika ketidaksabaran
saya digantikan oleh suatu rasa
kasihan yang dalam kepadanya. Saya
berbalik pergi dan mencoba
menyembunyikan air mata yang keluar
tanpa saya sadari. Setelah saya
mendapatkan ketenangan lagi, saya
kembali masuk ke kamar ganti untuk
mengikatkan tali gaun tersebut.
Pakaian ini begitu indah, dan dia
membelinya.
Perjalanan belanja kami telah
berakhir, tetapi kejadian tersebut
terukir dan tidak dapat terlupakan
dari ingatan saya. Sepanjang sisa hari
itu, pikiran saya tetap saja kembali
pada saat berada di dalam ruang ganti
pakaian tersebut dan terbayang tangan
ibu saya yang sedang berusaha mengikat
tali blusnya. Kedua tangan yang penuh
dengan kasih, yang pernah menyuapi
saya, memandikan saya, memakaikan
baju, membelai dan memeluk saya, dan
terlebih dari semuanya, berdoa untuk
saya, sekarang tangan itu telah
menyentuh hati saya dengan cara yang
paling membekas dalam hati saya.

Kemudian pada sore harinya, saya pergi
ke kamar ibu saya, mengambil
tangannya, menciumnya ... dan yang
membuatnya terkejut, memberitahukannya
bahwa bagi saya kedua tangan tersebut
adalah tangan yang paling indah di
dunia ini. Saya sangat bersyukur bahwa
Tuhan telah membuat saya dapat melihat
dengan mata baru, betapa bernilai dan
berharganya kasih sayang yang penuh
pengorbanan dari seorang ibu. Saya
hanya dapat berdoa bahwa suatu hari
kelak tangan saya dan hati saya akan
memiliki keindahannya tersendiri.
Dunia ini memiliki banyak keajaiban,
segala ciptaan Tuhan yang begitu
agung, tetapi tak satu pun yang dapat
menandingi keindahan tangan Ibu...

Note : Berbahagialah yang masih
memiliki Ibu. Dan lakukanlah yang terbaik untuk-nya
Back

0 komentar:

"Coment ye...satu batang coklat menantimu :D"

Berikan sedikit waktu ye...tuk sekedar menorehkan goresan tangan mungilmu.,tapi inget jangan asal ngomonk.,
"gw gampar loe..."
wakakakakakaka...............

Recent Comments