"Undangan Bu Menkes Negri Sebelah"

Undangan dari Menteri Kesehatan: Pesta Pernikahan Spektakuler Malam Ini!

Menkes mantu dengan pesta megah, bikin jembatan es senilai Rp 250 juta

Anda ingin jadi saksi sebuah pesta pernikahan termahal tahun ini yang digelar oleh birokrat? Hadiri dan liput acara pesta pernikahan putra Menkes Fadil Supardi di Hotel Dharmawangsa negri sebelah, mulai pukul 19.00 WIB. Atau Anda ingin punya pengalaman hidup tiada duanya: meniti jembatan es senilai Rp 250 juta yang menghubungkan satu ruangan dengan ruangan lainnya?

Menurut rencana, malam ini (Sabtu, 26/, Menkes Fadil Supardi akan
menikahkan putranya, Jody Imam Prabowo Sutejo, dengan seorang gadis bernama Ayu Harsuci. Putra Tunggal? Ya betul, putra, bukan putri! Jody baru saja diwisuda dari sebuah perguruan tinggi swasta termahal di negri sebelah. Usai akad nikah di Perumahannya Jl. Denpasar Raya, malam ini ia bikin pesta megah di Hotel Dharmawangsa.

Sebelumnya, keluarga Menkes sudah pesan tempat di Balai Kartini, namun karena venue tersebut tak bisa dipakai untuk membangun jembatan es, pesanan dibatalkan. Dalam sejarah perkabinetan sejak masa Orba, baru satu menteri yang tercatat menggunakan Ballroom Hotel Dharmawangsa yang bertarif mahal untuk pesta perkawinan, yaitu mantan Mentamben Ginandjar Kartasasmita. Namun, biaya pesta pernikahan pesta putra Menkes ini memang tak semahal pesta ulang tahun Sultan Brunei Hasanal Bolkiah, cuma menghabiskan duit sekira Rp 15 miliar saja.

Sebulan lalu panitia tebar sekira 4.000 lembar undangan yang dikemas mewah, dan dipastikan Presiden Negri Sebelah dan Wapresnya, serta beberapa Menteri Kabinet mereka akan setor muka di pesta nan mewah tersebut. Mereka akan jadi saksi sebuah perhelatan terakbar di negeri sebelah yang punya banyak hutang itu.

Mereka akan lupakan sejenak virus flu burung, lumpur panas Lapindo, jeritan korban gempa, tsunami, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan balita kurang gizi, serta perut lapar kaum papa. Peduli apa mereka dengan jeritan rakyat tiap harinya?

Sudah menjadi tradisi di negeri ini, kalau ada Menteri mantu, karyawan
departemen dilibatkan sepenuhnya. Orang-orang dinas di daerah juga ikut sibuk, 'saweran' dan todong kiri kanan atas bawah untuk beli kado yang pantas dipersembahkan ke Jakarta. Dalam tradisi kerajaan masa lalu, itu setara dengan upeti.

Artinya selama kurang lebih dua bulan sebelumnya, mereka harus dan kudu sibuk mengurusi persiapan untuk pesta itu. Telpon sana telpon sana minta sumbangan buat menambal biaya pesta. Dari beberapa perusahaan farmasi macam Kimia Farma, Biofarma, dan lainnya paling tidak terkumpul miliaran rupiah. Artinya, selama ini mereka - para birokrat - tak mengurusi pekerjaan utamanya yaitu mengabdi untuk kepentingan rakyat agar bisa hidup lebih sehat. Apa itu rakyat? I don't care!

Berikut antisipasi tanya jawab yang sudah disiapkan oleh Menkes apabila ada pertanyaan dari rekan-rekan wartawan:

Tanya:
Bu Menkes, negeri ini lagi susah, kenapa Ibu bikin pesta semegah ini?

Menkes:
Ya memang, saya ikut prihatin dengan kondisi negeri ini. Tapi harus
diingat ya, pernikahan kan Insya Allah cuma sekali seumur hidup. Jadi
wajar dong kalau dipestakan dengan meriah. Bukan karena 'aji mumpung' ..bukan karena aku menjabat jadi Menteri lho ya....

Tanya:
Bu Menkes, sesuai tradisi di Indonesia, pihak mempelai pria sebenarnya tak perlu repot-repot bikin pesta dan tetek bengek lainnya. Kenapa yang memestakan kok pihak Ibu?

Menkes:
Maaf ya, menantu saya itu dari keluarga kurang mampu, jadi tak mungkin bisa bikin pesta meriah. Jadi nggak salah dong kalau saya yang kebetulan mampu ikut memestakan.

Tanya:
Duit untuk membiayai pestanya dari mana Bu?

Menkes:
Ya dari tabungan saya pribadi dong. Kalau ada yang menyumbang, asalkan ikhlas, nggak masalah tho?

Tanya:
Memang jumlah tabungan Ibu berapa Rupiah dan berapa Dollar AS? Di bank mana saja?

Menkes:
Wah, itu rahasia dong! Ndak elok kalau pamer-pamer harta......

Tanya:
Bu, apa betul keluarga Sutrisno baktiar Afandi Yusup dan kerabat Junus Kalla Menjono menguasai 'bisnis' Depkes dan buka kantor disitu?

Menkes:
Waduh, itu juga rahasia....kasih pertanyaan yang lain deh...

Tanya:
Bu Menkes, saya dengar dari teman-teman wartawan yang ngepos di Depkes, bahwa banyak pejabat Depkes khawatir kalau Ibu termasuk yang bakal dilengserkan dari Kabinet. Karena mau lengser, lalu Ibu bikin pesta besar-besaran?

Menkes:
Waduh, jangan berspekulasi dong. Anda ini tahu apa....?
Soal perombakan Kabinet itu wewenang Presiden. Kalau menurut Presiden prestasi kerjaku baik ya pasti tetap dipertahankan. Pokoknya pesta ini tak ada kaitan sama sekali bahwa saya mau dicopot dari Kabinet. Memang kan isunya dua Menteri dari PAN yaitu saya dan Menteri Pendidikan mau dicopot karena banyak KKN-nya. Coba dong buktikan mana ada KKN di departemenku. Diaudit sama KPK juga saya ndak takut.

Tanya:
Nah, Bu Menkes setuju ndak kalau pesta pernikahan keluarga pejabat
seperti ini juga termasuk yang diaudit oleh KPK?

Menkes:
Lho apa urusannya? Saya kan tak mempergunakan uang negara untuk bikin pesta ini. Ya kalau ada perusahaan dan perorangban yang menyumbang miliaran, itu kan bukan uang negara?

Tanya:
Apa bukan termasuk suap?

Menkes:
Ndak lah..itu sumbangan ikhlas kok, bukan suap....sudahlah pertanyaannya jangan nyerempet-nyerempet.

Tanya:
Maaf, Bu Menkes jangan tersinggung ya. Beberapa staf Ibu di Depkes
meramalkan bahwa 5 tahun mendatang kalau masih menjabat jadi Menkes, Ibu akan buka show room mobil. Betulkah?

Menkes:
Lho, pertanyaan apa ini? Kok aneh banget tho....aku kan Menteri Kesehatan, mosok berbisnis mobil.

Tanya:
Begini, baru setahun menjabat, Ibu saat ini sudah bisa mengoleksi 9
mobil mewah. Kalau lima tahun menjabat kan artinya bisa ngumpulin
50-an mobil. Artinya itu sudah bisa jadi modal untuk buka show room mobil mewah.

Menkes:
*&^%$$###()())))&^%%%%*** ...... !!!!!!!!
__________________
Kebebasan bukanlah sesuatu yang menguntungkan jika tidak memberikan kebebasan untuk melakukan kesalahan (Mahatma Gandhi)

2 komentar:

Anonymous said...

wes mbuh lah.....
indonesia raya
MERDEKA

gw jauhlebih respek ma temen2 yg hacker carder yg suka jadi "robin hood" drpd ma org kek gini.
sedot darah sodara ndiri
"JANGAN BELI PRODUK INDONESIA BAJAKAN"
apa sih kok aku tambah stress

Bambang Purwanto said...

weleh weleh weleh

"Coment ye...satu batang coklat menantimu :D"

Berikan sedikit waktu ye...tuk sekedar menorehkan goresan tangan mungilmu.,tapi inget jangan asal ngomonk.,
"gw gampar loe..."
wakakakakakaka...............

Recent Comments