"AskesKin Bubar"

Neh berita bikin kita serba salah juga

Satu sisi kita senang
Kerjaan berkurang dratis dan Gaji mudah2an tetep sich

tp di sisi lain
Perusahaan kita "Kredibilitasnya" berkurang
dengan ungkapan menkes yang hanya melihat dari satu sisi

Biarlah semuanya melihat
Siapa yang salah
Askes.,Depkes (MENKES) atau PPK

NB : - Mau di kemanain TKT!!!
Mereka tel;ah berjuang
Mereka berkelahi dengan waktu

- Klau kita mau jujur...
Banyak diantara mereka yang sangat pantas
U/ diangkat jd pegawai

- Tapi sayang mereka di bayar dari ASKES KIN???
Semoga kebijakan Perusahaan berpihak pada mereka
Semoga MenKes-pun mengingat atas jasa mereka selama ini

PT Askes Tidak Lagi Kelola Askeskin
Penulis: Cornelius Eko Susanto

JAKARTA--MEDIA: Departemen Kesehatan memutuskan untuk tidak memakai kembali PT Asuransi kesehatan (PT Askes) sebagai operator pelaksanaan program Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin) tahun 2008.

"SK (Surat Keputusan-red) pemutusan kerjsama akan kita keluarkan setelah Kamis (17/1) besok, usai kita memberitahukan hal iin pada seluruh rumah sakit yang ikut program Askeskin," ucap Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari usai menghadiri acara Pelantikan Gelar Profersor Riset, di Jakarta, Selasa (15/1).

Menurut Fadilah, sebetulnya tanpa keluarnya SK pemutusan, praktis pemberhentian kerjasama telah berlaku sejak awal Januari 2008 lalu. Pasalnya, hingga saat ini pihak pemerintah dalam kaitan ini adalah Depkes sudah tidak lagi mencairkan dana ke PT Askes.

Dalam waktu dekat, SK Nomor 1241 Tahun 2004 Tentang Penyelengaraan Jaminan Sosial Penduduk Miskin Melalui PT Askes akan segera dicabut.

Tuntutan PT Askes yang meminta pemerintah menaikan premi per kapitasi (per kepala) dari sebelumnya Rp5000 per kepala menjadi Rp9600 menjadi salah satu pertimbangan Depkes menghentikan kerjsama.

"Untuk Askeskin 2008, pemerintah hanya sanggup menyediakan anggaran Rp4,6 triliun. Jadi dana tersebut harus cukup. Kalau mereka minta premi Rp9600, maka untuk 70 jutaan lebh peserta Askeskin diperkirakan dibutuhkan dana Rp10 triliun, kita tidak sanggup," paparnya.

Faktor pemutusan lainya adalah, Depkes menilai managerial PT Askes dalam mengelola Askeskin dinilai tidak beres. Hal ini berujung pada banyaknya masalah dalam proses pelaksanaan Askeskin 2007.

"Lha gimana, PT Askes tidak mau ketika kita tawarkan hanya sebagai verikator, mereka juga meminta ambil bagian dalam managemen, tetapi administrasi mereka kacau sekali," tandasnya.

Fadilah mengungkapkan, terhitung Januari 2008, pihak Depkes sebtulnya telah melakukan seleksi guna mencari petugas verifikator independent yang baru. Rencananya dibutuhkan kurang lebih 2644 tenaga verifikator. Dimana nanti pengelolaannya dilakukan oleh daerah.

Dirinya yakin, verifakator ini dapat berkinerja labih baik dibanding petugas PT Askes. "Sebetulnya tugas verifikator itu mudah, mereka hanya emncatat nomor medical record, nama, alamat, diagnosis dan biaya yang dikeluarkan," jelas Fadilah.

Pembayaran gaji verifikator akan diambil dari alokasi total anggaran APBN untuk Askeskin tahun 2008 yang jumlahnya mencapai Rp4,6 triliun. Fadilah menjamin, biaya verifikator independen baru ini, besarannya akan lebih murah dibanding dengan mengunakan verifikator PT Askes. Sebelumnya sesuai ketentuan, PT Askes berhak mendapat komisi (fee) sebesar 5 persen dari total anggara. Tahun lalu, PT Askes mendapat fee sebanyak Rp230 milyar untuk pengelolaan.

Fadilah yakin, proses perekrutan tenaga verifikator dapat rampung dalam 2 minggu lagi. Pada Kesempatan yang sama, Kepala Pusat Komunikasi Publik Depkes Lily S. Sulistyowati menambahkan, keseluruhan sistem Askeskin yang baru dapat rampung dalam 3 bulan lagi.

Menjawab pers, untuk sisa utang klaim Askeskin tahun 2007 yang belum dibayarkan oleh PT Askes. Fadilah menegaskan, semua itu nantinya akan dibayar oleh Depkes. Tetapi dengan ketentuan setelah diaudit oleh auditor independen. (Tlc/OL-2)



Tanpa PT Askes, Askeskin Lebih Efisien
Penulis: Cornelius Eko Susanto

JAKARTA--MEDIA: Pelaksanaan Program Asuransi Kesehatan untuk Masyarakat Miskin (Askeskin) pada tahun 2008 akan berjalan lebih efektif dan efisien walaupun tidak melibatkan PT Askes kembali sebagai pengelola program.

"Saat dipegang PT Askes, satu rumah sakit rata-rata hanya dipegang oleh satu tenaga verifikatur. Dengan sistem baru, satu RS bisa diawasi oleh dua hingga tiga verifikatur. Bahkan untuk RS besar, seperti RSCM, kita taruh 20 petugas verifikator," tandas Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari di Jakarta, Selasa (15/1).

Terhitung sejak Januari 2008, pihak Depkes mulai merekrut tenaga verifikator independen untuk menggantikan tugas verifikatur PT Askes. Proses perekrutan dilakukan dengan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan di tiap daerah.

Menkes berharap, petugas verifikatur yang direkrut tidak berasal dan berstatus pegawai negeri sipil. Diperkirakan dibutuhkan 2644 tenaga verifikator.

Menkes menilai proses verifikasi dengan sistem yang baru akan berjalan lebih transparan karena proses pemeriksaan akan melibatkan teknologi informasi yang sangat mudah diakses oleh masyarakat. (Tlc/OL-06)

5 komentar:

Mr Purba said...

Klo askeskin diputus tanggapannya macam2.. pertama mungkin gerem dengan pernyataan2 menkes yang selalu menyudutkan pt askes and knapa management kt ga berani jg nanggapin di media. kedua mungkin senang kerjaan berkurang..:D tp yang dikhawatirkan kredibilitas berkurang and nasib kita and temen2 tkt khususnya yang selama ini bersama kita bekerja jadi ga jelas.. apakah diperpanjang atau tidak kontraknya. Tp apapun yang terjadi ambil hikmahnya aja...;)

tatidenawati said...

statement menkes menyinggung perasaanku sbg mantan verifikator, terutama yg dimuat jawapos (rabu, 16 jan). harusnya menkes disuruh kerja jd verifikator, biar tau susahnya, dg gaji TKT..biar tau perasaan TKT yg berjuang dg darah n air mata tp gajinya kecil. hidup TKT!!

Karaeng said...

Salam buat empunya blog...
aq setuju banget nich dengan comment pak puraba da bu tati...
emang gampang jd seorang verifikator..?
verifikator itu jg manusia... tp selama ini sngt tdk diperlakukan tdk manusiawi... dr pg hingga tengah malam kerja tanpa kenal lelah... tp apa yg mereka dapat....?
penghargaann?
insentif...?
pengalihan status?
yg mereka dapat cmn omelan dan ketidak puasan dengan apa yg mereka kerjakan.. di tambah lg, Menkes mau putuskan kerjasama dlm pengelolaan askeskin.
klo itu terjadi, mau dikemanakan TKWT yg jmlhnya tdk sedikit...
itu namanya menimbulkan masalah baru..
padahal mereka (verifikator) itu jg pejuang....
Pejuang untuk askeskin...

Anonymous said...

tktnya ya ngelamar jadi verifikator independent kan gajinya gede

adi said...

gak maslah askeskin diambil menkes lagi tapi jangan pakai SIM Kita daong, Data masyarakat miskin harus cari sendiri, menkes harus pro aktif cari data sendiri jangan cuma jiplak. kalo emang sportif mereka harus mulai dari nol lagi.
nanti kita bandingkan kerjaan masing - masing.....
siap gak menkes menjilat air ludah sendiri !!!!!!!!!.

"Coment ye...satu batang coklat menantimu :D"

Berikan sedikit waktu ye...tuk sekedar menorehkan goresan tangan mungilmu.,tapi inget jangan asal ngomonk.,
"gw gampar loe..."
wakakakakakaka...............

Recent Comments